Tiga dari kiri, Ketua BKM Masjid Istiqomah, AKBP Subagio ST, MM, saat berfoto bersama |
e-newsbinjai.com
Binjai - Dalam rangka menyambut peringatan 10 Muharram 1439 Hijriah, segenap pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Istiqomah Jalan T. Amir Hamza Lingkungan I, Kelurahan Jati Negara, Kecamatan Binjai Utara Binjai, menggelar Tabligh Akbar dan pengajian remaja masjid, pada Sabtu (30/9) sekitar pukul 20:00 WIB.
Tabligh akbar ini, diselenggarakan atas prakarsa dari BKM Masjid Istiqomah yang diketuai AKBP Subagio ST, MM, dengan sekertaris BKM Maulana dan turut dihadiri oleh Ketua DRPD Kota Binjai Zainuddin Purba SH, Ketua FPI Kota Binjai Muhammad Lud Siregar, Camat Binjai Utara Adri Rivanto S, STP M.AP, beberapa Ormas Islam seperti FPI, MUI, HMI serta ratusan masyarakat Kota Binjai.
Ketua FPI Kabupaten Deli Serdang Ustadz H Azanul Shauty M.Si, juga hadir sebagai pengisi ceramah pada acara Tabligh Akbar tersebut, dimana dalam ceramahnya Ustadz H Azanul Shauty M.Si mengatakan bahwa saat ini hukum di negara Indonesia seakan tumpul ke atas namun tajam ke bawah.
"Saat ini hukum di negara kita seperti sebuah pisau, yang seakan tajam ke bawah namun tumpul ke atas, dan hal ini tentu saja membuat masyarakat Indonesia menjadi kurang percaya dengan penegakan hukum seperti saat ini," ujar Ustadz Azanul.
Suasana Tabligh Akbar di Masjid Istiqomah |
Ustadz Azanul juga mengatakan bahwa, menurut Nabi Muhammad SAW, terdapat 4 pilar yang mampu membuat negara Indonesia bangkit dan tidak terpuruk seperti saat ini, dan itu adalah kejujuran pemerintah, kekuatan ulama, kedermawanan orang kaya dan yang terakhir, doa dari orang-orang miskin serta yatim.
"Menurut Nabi Muhammad SAW, ada 4 pilar utama yang mampu membawa negara Indonesia bangkit yaitu, kejujuran pemerintah, Kekuatan ulama, kedermawanan orang kaya, dan doa dari orang-orang miskin serta yatim, dimana jika kamu tidak ingin menjadi seorang pendusta, maka santunilah anak-anak yatim," ucapnya.
Selain itu, Ustadz Azanul juga membahas seputar permasalahan yang saat ini tengah menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia, yaitu permasalahan seputar isu bangkit nya partai terlarang PKI, dimana dalam hal ini Ustadz Azanul menegaskan bahwa jangan beri kesempatan atau ruang untuk berkembangnya PKI, karena hal ini tentu saja sudah melanggar Undang-undang serta tidak sesuai dengan idiologi Pancasila.
"Saya tegaskan, jangan beri kesempatan ataupun ruang untuk PKI bisa berkembang, karena hal itu jelas sudah melanggar Undang-undang dan sudah jelas bahwa idiologi PKI tidak sesuai dengan Pancasila," tegasnya.
Acara Tabligh Akbar tersebut ditutup dengan pembagian bantuan berupa beras untuk para janda yang tidak mampu dan bantuan bagi anak-anak yatim piatu. (RFS).