Dari kiri ke kanan, Dr. Tigor Sitorus SE, Kombes Pol Sihar Manurung SH, AKBP Mohammad Rendra Salipu, Godfrid R.T Hutapea SE, saat menggelar diskusi tentang pungli |
e-newsbinjai.com
Binjai - Tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) yang tengah melakukan penelitian seputar "Pengaruh Oprasi Pungli Terhadap Kinerja Anggota Di Lingkungan Polri dan Dampaknya Terhadap Kepercayaan Masyarakat" menggelar diskusi secara terbuka di Aula Catur Sakti Polres Binjai, Senin (2/10) sekitar pukul 14:00 WIB.
Tim STIK yang melakukan kunjungan ke Mapolres Binjai terdiri dari Ketua STIK PTIK Kombes Pol Sihar Manurung SH, Dr. Tigor Sitorus SE (pembina), Godfrid R.T Hutapea SE (pembina) Sujatmiko Agung Nugroho (sekertaris), dan turut dihadiri oleh Kapolres Binjai AKBP Mohammad Rendra Salipu beserta jajaran, Ustadz Nizamudin (FKUB), Perwakilan TNI dari jajaran Kodim 0203 Langkat, Perwakilan Mahasiswa UMSU, Perwakilan Dinas Perhubungan Kota Binjai dan Wartawan Unit Pokja Polres Binjai.
Dalam sambutannya, Kapolres Binjai AKBP Mohammad Rendra mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung dan siap bekerja sama, dalam pencegahan ataupun penindakan dari oprasi pungli terlebih oprasi tangkap tangan, yang terjadi di wilayah hukum Polres Binjai dan hal itu terbukti dengan tertangkap tangan nya seorang oknum pegawai UPTD Pendidikan Kabupaten Langkat yang dalam hal ini masuk dalam wilayah hukum Polres Binjai.
"Kami sangat mendukung dan siap bekerja sama dalam pencegahan ataupun penindakan operasi pungli, yang dalam hal ini bila terjadi di wilayah hukum Polres Binjai, dan kita baru saja melakukan oprasi tangkap tangan terhadap 1 orang oknum pegawai UPTD Pendidikan yang diduga telah melakukan pungli terhadap masyarakat," ujar Rendra.
Satu dari kanan, Anggota Unit Pokja Polres Binjai Rahmad Fadli Sirait, saat memberikan masukan terkait pencegahan dan penindakan tindak pidana pungli. |
Selain itu, ketua STIK PTIK Kombes Pol Sihar Manurung SH, yang juga memberikan sambutannya mengatakan, bahwa penindakan oprasi pungli dilakukan untuk dapat mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi penegak hukum khusus nya Polri, dalam menindak pelanggaran pengutipan sejumlah uang dengan cara ilegal dengan menyalahgunakan jabatan (gratifikasi) atau bisa juga dengan tindakan kekerasan (pemerasan).
"Kita berharap dengan adanya oprasi pungli, seperti yang sering terjadi saat ini, tingkat kepercayaan publik kembali meningkat terhadap institusi penegak hukum khususnya Polri, baik dengan cara menyalahgunakan jabatan atau pun dengan cara kekerasan," ucap Sihar Manurung.
Dalam diskusi terbuka ini, para peserta diskusi juga diberi kesempatan untuk memberikan saran dan masukan kepada institusi terkait, seputar prihal pencegahan ataupun penindakan atas tindak pidana pungli yang saat ini sudah dinilai merajalela, karena hasil dari diskusi kali ini, akan disampaikan langsung kepada Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian dan selanjutnya akan diteruskan kepada Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo.
Dalam kesempatannya, salah satu anggota wartawan unit Pokja Polres Binjai dari media online e-newsbinjai.com Rahmad Fadli Sirait mengatakan, bahwa ada baiknya jika institusi penegak hukum khususnya yang menangani oprasi pungli, lebih melibatkan media pemberitaan baik cetak, elektronik ataupun online, karena hal ini akan membuat masyarakat lebih tahu sampai dimana bentuk pencegahan ataupun penindakan terkait masalah pungli.
"Ada baiknya jika institusi penegak hukum lebih melibatkan media pemberitaan dalam melakukan tindakan pencegahan ataupun penindakan dari oprasi pungli, hal ini dikarenakan membuat masyarakat akan lebih mengetahui sampai dimana kinerja dari penegak hukum atas tindakan yang dinilai sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia," tutur Rahmad Fadli Sirait. (RFS).