 |
| Dua tersangka begal, saat diamankan di Mapolsek Firdaus |
e-news.id
Sergai - Setelah lebih dari sepekan menjadi buronan personil kepolisian di jajaran Polsek Firdaus, dua tersangka pelaku begal dengan korban seorang pegawai honorer Dinas Pendidikan Sergai, bernama Lisna Vidiyanti (27) warga Dusun VI Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Sergai, akhirnya berhasil diamankan petugas, Senin (22/1).
Kedua pelaku begal yang beraksi pada, Kamis 11 Januari kemarin, diketahui bernama M. Fahri (19) warga Dusun V Desa Pengalangan, Kecamatan Sei Bamban, Sergai dan BA alias A (15) yang juga warga Kecamatan Sei Bamban, Sergai.
Informasi yang berhasil dihimpun e-news.id terkait diamakannya kedua orang yang diduga kuat sebagai pelaku begal tersebut bermula dari, penyelidikan yang dilakukan personil Polsek Firdaus terhadap barang bukti kejahatan berupa 1 unit sepeda motor Honda Supra X 125, yang tertinggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil penyelidikan barang bukti yang diduga dikendarai kedua pelaku itu lah, personil Babin Kantibmas Polsek Firdaus selanjutnya menghimbau kepada keluarga tersangka untuk menyerahkan keduanya kepada polisi, untuk proses hukum atas perbuatan mereka.
 |
| Korban saat mendapatkan perawatan medis, usai menjadi korban begal |
Setelah mendapat himbauan dari personil Babin Kamtibmas Polsek Firdaus, pihak keluarga akhirnya bersedia untuk menyerahkan kedua tersangka dan setelah mendapatkan informasi tersebut, personil Reskrim Polsek Firdaus selanjutnya melakukan penjemputan terhadap kedua tersangka.
Kapolsek Firdaus AKP Enda Tarigan Melalui Kanit Reskrim Polsek Firdaus Ipda Rinaldi R. SH, ketika dikonfirmasi awak media membenarkan prihal tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kedua tersangka.
"Benar, kita telah berhasil mengamankan kedua tersangka tersebut dan saat ini kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap keduanya," ujar Rinaldi.
Sebelumnya, seorang pegawai honorer Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, setelah menjadi korban pembegalan dari dua orang tidak dikenal, sepulang bekerja, di area perkebunan kelapa sawit Socpindo Matapao hingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. (PSP).
