Head of Division Committee parliamentary DPD RI Mahyu Darma |
e-news.id
Binjai - Terkait semakin meningkatnya angka kriminalitas di Kota Binjai selama sepekan terakhir ini, Head of Division Committee parliamentary DPD RI Mahyu Darma, akhirnya memberikan tanggapan kritis akan apa yang terjadi di kota kelahirannya, Senin (5/3).
Mahyu Darma mengatakan bahwa dirinya merasa prihatin, sehubungan dengan semakin meningkatnya angka tindak kriminal di Kota Binjai dan hal itu dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti, belum optimalnya sistem dan mekanisme penegakan hukum serta masih jauhnya jenjang atau tingkatan taraf ekonomi masyarakat sekitar.
"Jika angka kriminalitas di suatu daerah meningkat, dapat dikatakan penyebabnya adalah belum optimalnya sistem atau mekanisme penegakan hukum dan juga masih adanya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat yang terlalu jauh di daerah tersebut," ujar Mahyu.
Mahyu Darma berharap, setelah apa yang terjadi selama sepekan terakhir ini, harus ada bentuk sinergisitas dari para pihak terkait, baik lembaga penegak hukum maupun perangkat pendukung dari masyarakat dalam meningkatkan/menegakkan ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Jika sudah begini, harus ada sinergitas dari pihak terkait, baik aparat penegak hukum ataupun perangkat pendukung dari masyarakat agar meningkatkan serta menegakkan ketertiban dan keamanan di masyarakat khususnya Kota Binjai," ucapnya.
Selain itu keterbatasan aparat harus mampu ditutupi dengan peran serta masyarakat dengan sistem keamanan mandiri serta pemerintah dan perangkatnya terus menerus menyempurnakan Good Governance, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam kebutuhan dan pemberdayaan masyarakat.
Para korban saat mendapatkan perawatan di rumah sakit |
Untuk itu, mari masing-masing pihak saling introspeksi, tindak kekerasan ini harus disikapi dengan upaya yang lebih bermartabat, merubah paradigma menjadi kekinian, menjaga potensi afektif dan pemerintah daerah harus mampu menjawab kebutuhan dan pemberdayaan warganya.
Disisi lain, Kapolres Binjai AKBP Donald Simanjuntak SIK, saat dikonfirmasi e-news.id melalui telepon seluler nya mengatakan, terkait peristiwa tindak kriminal yang dimaksud adalah unsur pribadi bukanlah sesuatu yang dapat dikatakan meresahkan, sebagai contoh pertikaian antar kampung atau perampokan bersenjata api dengan memakan korban jiwa, namun pihaknya tetap akan memproses segala tindak pidana termasuk melakukan pengejaran terhadap para tersangka dari tindak kriminal tersebut.
"Peristiwa itu kan antara pribadi kepada pribadi, kalau seperti itu kan tidak semua bisa kita antisipasi, tapi kalau peristiwanya pertikaian antar kampung atau perampokan bersenpi dengan memakan korban jiwa itu baru meresahkan, namun kita tetap akan menindaklanjuti peristiwa itu dan kita juga sudah melakukan pengejaran terhadap pelakunya," Terang Donald Simanjuntak.
Sebelumnya, di Kota Binjai telah terjadi beberapa kali tindak kriminalitas selama sepakan terakhir ini dengan latar belakang kejadian yang berbeda seperti, seorang mahasiswa bernama Sudirman Gulo yang dipanah oleh OTK karena tidak memberi sejumlah uang saat dirinya bersama 2 orang keluarganya bermain di Lapangan Merdeka Kota Binjai pada Sabtu 3 Maret kemarin.
Serta 2 peristiwa penganiayaan lain dengan waktu yang hampir bersamaan yaitu pada hari minggu 4 Maret malam kemarin, dimana korban atas nama Faisal menderita luka robek di bagian kepala dan jari akibat dikampak oleh pelaku bernama Oyan, dikarenakan mencoba melerai perkelahian antara temannya dan seorang pemuda bernama Randi yang nyaris kehilangan kakinya karena dibacok oleh pelaku bernama Francis dengan awal kronologis kejadian dari pertengkaran mulut. (RFS).