Kawasan Industri Akan Buat Ekonomi Binjai Melaju Pesat
e-news.id
Binjai - Walikota Binjai H.M Idaham SH. Msi mengatakan kawasan industri Binjai di kelurahan Tunggurono kecamatan Binjai Timur yang akan dibangun dalam waktu dekat akan membuat ekonomi Kota Binjai tidak hanya tumbuh, namun mampu melompat tinggi.
“Saya hitung 100 hingga 150 miliar PAD Binjai akan bertambah pada tahun 2019, uang akan datang ke kota kita, UKM akan tumbuh, orang akan belanja, “ kata Idaham, optimis, saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi dan koordinasi survei penyusunan disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Kota Binjai, di Hotel Kardoba, Jalan Hasanuddin, Rabu (18/4).
Idaham menjelaskan kawasan industri Binjai seluas 132 hektar akan menjadi kawasan industri modern di Indonesia yang dibangun tidak menggunakan anggaran pemerintah. Tapi sepenuhnya menggunakan dana pihak swasta dengan pola kerjasama public private partnership (PPP). Saham kawasan industri ini seluruhnya milik Pemko Binjai sehingga menjamin adanya pendapatan asli daerah (PAD) secara berkelanjutan.
“Insha Allah, tahun ini groundbreaking. Kita akan bangun kawasan industri tanpa dana APBD satu rupiah pun, tapi dengan berkolaborasi dengan swasta secara PPP, bukan BOT, dan ini biasa dilakukan di kota-kota besar di Amerika Serikat,“ kata Idaham.
Idaham mengungkapkan untuk mendukung kawasan industri, akan dibangun jalan tembus menghubungkan simpang Megawati ke Jalan Makalona. Dana sebesar Rp 17 miliar telah dianggarkan untuk merealisasikan pembangunan jalan baru tersebut tahun ini juga. Demikian juga infrastruktur lainnya, seperti listrik dan air, telah ada kesepakatan dengan PT PLN dan investor dari Singapura akan membangun instalasi pengolahan air.
“Saya mohon doa dan dukungannya, kita akan jadi yang terbaik di Sumatera Utara,“ kata Idaham.
Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan BPS secara nasional akan melaksanakan kegiatan survei penyusunan disagregasi PMTB. Survei akan dilaksanakan mulai tanggal 1April -30 Juni 2018, bertujuan untuk meningkatkan data, khususnya data investasi secara detail dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi. (RFS).