Walikota Binjai H.M Idaham SH.Msi saat diwawancarai e-news.id terkait ledakan IPAL |
e-news.id
Binjai - Berbeda dengan apa disampaikan oleh Sekdako Binjai Mahfullah P Daulay S.STP MAP, yang membantah dugaan sabotase atas penyebab meledaknya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Sanimas IDB, Walikota Binjai H.M Idaham SH.Msi, malah membenarkan hal tersebut, Selasa (10/7).
Pembenaran dugaan adanya sabotase atas ledakan IPAL itu, disampaikan langsung oleh Walikota Binjai di depan ruangan kerjanya, saat e-news.id mencoba mengkonfirmasi tanggapannya selaku pucuk pimpinan pemerintahan di Kota Binjai, atas komentar dari Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Binjai Ridho Indah Purnama.
"Memang benar, dari hasil laporan investigasi yang saya terima, peristiwa ledakan IPAL itu diduga karena adanya unsur sabotase dari orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Idaham.
Idaham mengatakan, bahwa kuatnya dugaan unsur sabotase terkait ledakan penampung limbah cair masyarakat itu, karena tim investigasi menemukan adanya pecahan batu yang menyumbat saluran pipa menuju tangki penampungan limbah dan hilangnya baut pada katup penutup dari IPAL tersebut.
"Masih dalam laporan yang saya terima, tim investigasi menemukan adanya pecahan batu yang menyumbat pipa saluran menuju tangki penampungan dan juga baut untuk katup penutup IPAL ada yang hilang, dengan kata lain kuat dugaan peristiwa ledakan kemarin dikarenakan unsur sabotase," terangnya menyakinkan.
Bangunan IPAL Komunal Sanimas IDB yang meledak beberapa waktu lalu |
Idaham juga mengutarakan, kalau dugaan sabotase itu benar adanya, berarti ada seseorang atau sekelompok orang yang tidak senang dengan pembangunan IPAL tersebut, untuk itu mari kita bersama-sama menjaga dan memperbaiki diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Jika itu dugaan sabotase itu benar terjadi, berarti kan ada seseorang atau sekelompok orang yang tidak senang dengan pembangunan IPAL tersebut, untuk itu marilah kita menjaga dan memperbaiki diri agar kejadian serupa tidak terulang lagi," harap Idaham.
Sementara itu, saat ditanya tentang korban yang sampai dengan saat ini belum juga menerima bantuan pengobatan baik dari pemerintah khususnya Pemko Binjai maupun pengelola bangunan yang memiliki sumber dana dari pihak asing tersebut, Idaham kembali menambahkan.
"Itu kan si korban sudah tidak apa-apa, mau apa lagi, jangan semuanya ditanyakan kepada pemerintah, tujuan dari pemerintahan demokrasi itu adalah menguatkan masyarakatnya, jika masyarakatnya kuat, kan tidak semua harus pemerintah melulu," cetusnya.(RFS).