Korban bersama orang tuanya saat ditemui di kediaman neneknya |
e-news.id
Binjai - Dua pekan pasca ledakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Sanimas IDB, yang nyaris menewaskan seorang bocah 5 tahun berinisial MAF warga Kecamatan Binjai Selatan, Binjai, orang tua korban mengatakan bahwa pihaknya masih belum menerima bantuan dari pemerintah maupun pihak pengelola dari IPAL tersebut, Kamis (5/7).
Hal itu disampaikan langsung orang tua korban, Maulizar (31) saat ditemui dikediaman orang tuanya, yang berjarak sekitar 100 meter dari bangunan IPAL yang nyaris menewaskan putra pertamanya tersebut.
"Sampai dengan saat ini kami belum juga menerima bantuan perobatan atas anak saya yang menjadi korban dari ledakan IPAL kemarin," tuturnya.
Maulizar juga mengatakan, bahwa saat ini perobatan atas luka bakar di bagian kepala, tangan, telinga, leher dan wajah pasca operasi di RS. Bidadari Binjai beberapa waktu yang lalu, seluruhnya ditanggung secara pribadi, karena untuk perobatan luar tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Kemarin saat di rumah sakit, memang ditanggung BPJS Kesehatan, tapi sekarang ini semua harus kami tanggung sendiri bang, abang bisa lihat sendiri, luka bakar yang dialami anak saya ini belum sembuh total, jadi untuk itu kami harus membeli salep seharga lima belas ribu rupiah perbuah perhari, dengan jangka waktu sekitar enam bulan sampai dengan satu tahun kedepan dan itu menggunakan uang pribadi kami bang," ucapnya.
Sementara itu, Yuyun (45) nenek korban, juga menerangkan kalau dirinya sudah berusaha untuk mempertanyakan prihal bantuan atas korban kepada pihak pengelola dari IPAL tersebut, namun dirinya masih menerima ucapan janji, yang sampai dengan saat ini masih belum terealisasi.
"Saya sudah menanyakan prihal bantuan uang perobatan untuk cucu saya, namun belum ada kepastian, bahkan tadi siang saya mencoba menemui ibuk Susi untuk menanyakan hal ini, namun tidak ketemu dan dari telepon beliau bilang ke saya kalau masalah ini mau dirapatkan dulu dengan Dinas PUPR Kota Binjai," terang Yuyun.
Lokasi ledakan IPAL Komunal Sanimas IDB yang nyaris menewaskan seorang bocah 5 tahun |
Ketika disinggung, adanya informasi bahwa pihaknya menerima sejumlah uang konpensasi saat korban berada di rumah sakit, Yuyun pun membenarkan hal tersebut, "Benar, kemarin sewaktu di rumah sakit ada beberapa pihak yang mengunjungi cucu saya dan memberikan sejumlah uang, yang katanya untuk uang susu, kalau untuk jumlahnya saya kuramg ingat pasti, sekitar tiga sampai empat juta rupiah," tuturnya.
Saat ditanya harapan dari pihak keluarga, Yuyun kembali menambahkan, kalau dirinya beserta keluarga terutama orang tua korban sangat berharap adanya perhatian dan bantuan dari pihak pemerintah khususnya Kota Binjai serta pihak pengelola IPAL Komunal Sanimas IDB, untuk cucunya, mengingat saat ini cucunya akan mendaftar ke Taman Kanak-kanak (TK).
"Ya kami sangat berharap adanya perhatian serta bantuan dari pemerintah Kota Binjai maupun pihak pengelola IPAL, karena saat ini cucu saya ini mau masuk TK, sedangkan luka bakarnya juga belum sembuh total, untuk itu kan pasti butuh biaya perobatan juga," tambahnya.
Disisi lain, Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Kota Binjai Ridho Purnama, saat diwawancarai oleh e-news.id terkait hal ini, mengatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali menjenguk korban dan memberikan sejumlah uang untuk sekedar membeli kebutuhan korban sehari-hari, selama di rumah sakit.
"Kemarin, sewaktu korban di rumah sakit, kami beberapa kali menjenguk dan melihat kondisi korban dan di sana, saya ibuk Kadis serta perwakilan dari provinsi ada memberikan sejumlah uang untuk kebutuhan dari pada korban, untuk masalah bantuan lebih lanjut terhadap korban rencananya kami akan rapat dengan pimpinan, seperti dengan bapak Sekda, Kepala Dinas BAPPEDA dan lainnya," cetus Ridho. (RFS).