Lokasi IPAL Komunal Sanimas IDB yang meledak |
e-news.id
Binjai - Setelah viral di beberapa media pemberitaan baik cetak maupun online terkait meledaknya bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Sanimas IDB pada beberapa waktu lalu, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya pada Dinas PUPR Kota Binjai, Ridho Purnama, akhirnya angkat bicara dan menyebutkan kalau ledakan tersebut diduga karena adanya sabotase, Senin (2/7).
Ridho mengatakan, bahwa sesuai dengan hasil investigasi internal gabungan yang terdiri dari beberapa pihak diantaranya, Central Project Managemen Unit (CPMU), National Project Managemen Central (NPMC), Regional Project Managemen Consultant (RPMC), Satker PSPLP Pemprovsu, Tenaga Ahli menejemen Kota (TAMK) dan ex. TFL, ada indikasi atau dugaan bahwa ledakan tersebut dikarenakan sabotase dari orang yang tidak bertanggung jawab.
"Sesuai dengan hasil investigasi internal gabungan, kami menemukan adanya indikasi atau dugaan kalau IPAL Komunal Sanimas IDB yang meledak kemarin, karena di sabotase oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Ridho.
Kepada e-news.id, Ridho juha menjelaskan, jika dugaan sabotase tersebut tidak serta-merta muncul, melainkan adanya beberapa keganjilan yang ditemukan oleh tim, seperti, sebagian penutup atap bangunan pendukung dari IPAL yang rusak akibat diterjang manhole, tutup manhole lepas dari dudukannya, pipa hawa udara atau pelepas tekanan udara/gas ada dibuat didalam tiang (hal ini sudah di test dan tidak ada penyumbatan).
"Kontruksi bangunan untuk IPAL tersebut sudah sesuai dengan SOP nya, namun ada beberapa keganjilan yang tim temukan, seperti yang saya terangkan sebelumnya," terangnya.
Kerusakan yang diakibatkan dari ledakan beberapa waktu lalu |
Ridho juga mengungkapkan, bahwa Tim gabungan juga menemukan keganjilan lain seperti, adanya salah seorang warga yang meminta tanda tangan warga lain, dengan tujuan penolakan atas IPAL tersebut meski telah selesai pembangunannya, hilangnya pipa hawa udara yang baru dibuat di tiga titik pada bangunan IPAL dan hilangnya bohlam dibanguna pendukung IPAL.
"Tidak hanya sampai disitu saja bang, ada keganjilan lain yang kita temukan dari investigasi kemarin, yaitu meski telah selesai pembangunannya, ada warga yang minta tanda tangan warga lain untuk menolak pembangunan IPAL itu, pipa hawa hilang bahkan bohlam bangunan pendukung IPAL juga turut hilang," tutur Ridho.
Tidak hanya sampai disitu saja, dari hasil investigasi kedua kalinya oleh tim gabungan, juga ditemukan keganjilan lain yang sangat mencurigakan yaitu, baut dari penutup setler hilang sehingga menimbulkan asumsi bahwa ada seseorang yang dengan sengaja membuka tutup setler namun tidak menutupnya kembali, juga baut pengunci dati penutup Man Hol hilang, sehingga sewaktu ledakan terjadi penutupnya terjempas ke udara.
"Dugaan sabotase atas IPAL semakin diperkuat katrna hilangnya baut penutup dan pengunci pada bagian Setler serta Man Hol di IPAL tersebut, juga masih ada beberapa hal lain yang juga menguatkan dugaan kami," bebernya.
Saat ditanya, tindak lanjut dari dugaan sabotase tersebut, Ridho pun kembali menambahkan, bahwa pihaknya akan mengundang kembali para pihak terkait berserta warga untuk membahas atau merembukkan terkait peristiwa tersebut dengan tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan dengan laporan kepada pihak berwajib.
"Tim gabungan bersama warga akan mengadakan musyawarah terkait peristiwa ini, kami juga melakukan penggantian baut yang hilang juga perbaikan pada kerusakan bangunan IPAL itu, untuk tindak lanjut atas peristiwa ledakan kemarin tidak menutup kemungkinan kami akan laporkan dengan pihak berwajib," paparnya. (RFS).