 |
| Seorang petugas tengah mendesinfeksi salah satu ruang kelas di sekolah Methodist Binjai. |
e-news.id
Binjai - Sebagai upaya memerangi dampak persebaran virus epidemi Corona, Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, kian gencar melakukan penyemprotan cairan desinfektan atau dengan kata lain mendesinfeksi beberapa lokasi, Senin (23/3/2020) pagi.
Kali ini, Pemko Binjai bersama dengan unsur TNI-Polri, mendesinfeksi salah satu fasilitas publik, yaitu, sekolah swasta Methodist Binjai Jalan Sudirman, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, Binjai.
Terlihat, tim gabungan dari Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, PMI Kota Binjai, dibantu petugas kepolisian serta prajurit TNI, terlebih dahulu menggunakan pakaian khusus anti bakteri dan virus sebelum melakukan upaya penyemprotan.
 |
| Kalaksa BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani S.STP, M.AP, saat sesi wawancara dengan awak media seusai mendesinfeksi sekolah Methodist Binjai. |
Upaya desinfeksi ini dilakukan tim gabungan, dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan ke setiap sudut area kelas, pegangan tangga, kantin, area parkir dan kamar mandi di sekolah tersebut.
Tidak hanya melakukan aksi penyemprotan di sekolah Methodist Binjai, tim gabungan Pemko Binjai bersama TNI-Polri juga sekaligus memberikan himbauan kepada masyarakat khususnya warga Binjai, untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tempat-tempat keramaian, kecuali untuk hal-hal bersifat pentin dan mendesak.
Hal ini diungkapkan langsung oleh, Kalaksa BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani S.STP, M.AP, didampingi tim gabungan penanganan virus Corona Binjai. Yani mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya antisipasi dini persebaran virus dengan jenis Pandemi tersebut.
"Saat ini, kita tengah berada di salah satu fasilitas publik, yaitu sekolah Methodist Binjai, untuk melakukan upaya penyemprotan cairan desinfektan, guna mengantisipasi atau mencegah penyebaran virus Corona di wilayah kita, di sini kita juga sekaligus menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan tempat-tempat keramaian, terkecuali untuk hal yang mendesak," tutur Yani. (RFS).
