Bronjong jebol : Salah satu bagian dari bronjong Sei Bingei, yang jebol pasca banjir Desember tahun lalu. |
Binjai - Setelah lebih dari 3 pekan sejak pemberitaan sebelumnya, proses perbaikan bronjong Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Bingei, yang jebol pasca banjir besar pada Desember tahun lalu, sampai saat ini belum juga rampung dikerjakan, Kamis (25/2/2021).
Berkaitan dengan hal itu, e-news.id kembali menghubungi via sambungan seluler, PPK Air Tanah dan Air Baku Balai Wilayah Sungai (BWS) II Sei Bingei, Hastiono, guna mengkonfirmasi lebih lanjut, terkait pengerjaan konstruksi kawat berisi batu-batu besar tersebut.
Ketika tersambung dengan e-news.id, dalam wawancara singkatnya, Hastiono mengatakan, pihaknya masih terus mengerjakan perbaikan bronjong DAS Sei Bingei yang jebol setelah dihantam banjir beberapa waktu lalu, dan kini sudah hampir selesai dikerjakan.
"Halo Wa'alaikum Salam, bapak. Saat ini saya masih di Dolok Masihul, untuk perbaikan bronjong kemarin, sudah hampir selesai, ini kita masih menambah kawatnya lagi untuk di isi batu, tinggal sedikit lagi," kata Hastiono di ujung telepon.
Ketika ditanya, bagaimana dengan debit air yang sempat mengalami pendangkalan hingga darurat pasokan bahan baku di sisi, Intake atau bangunan penangkap air milik PDAM Tirtasai Binjai, Hastiono menerangkan, sudah hampir normal dan akan terus membaik.
"Air sudah masuk ke PDAM pak, sudah mengalir ke sana, sudah banyak airnya, sudah tidak ada masalah," ujarnya.
Saat disinggung soal konstruksi bronjong yang sempat mengalami kerusakan alias jebol, dan riwayat lokasi tanah yang diketahui pernah menjadi pengalihan jalur DAS, ketika proses pembangunan Bendung Sei Bingei, ia pun mengatakan, semua kehendak yang maha kuasa.
"Ia benar pak, sebenarnya lokasi yang jebol itu bekas pengalihan jalur air sewaktu pembangunan bendung Sei Bingei, tapi kalau ditanya kenapa jebol, ya namanya juga bencana, sudah kuasa Allah, kita kan hanya berusaha memperbaikinya pak," ungkapnya.
Sempat mengering : Pasca jebolnya bronjong Sei Bingei, bangunan penangkap air (intake) milik PDAM Tirtasari Binjai, sempat mengalami kekeringan. |
Hastiono tak menampik, jika ke depan, pihaknya akan mengajukan penganggaran untuk pembangunan konstruksi bangunan tebing sungai, dengan spesifikasi yang lebih kuat, "Kita akan ajukan pembangunan konstruksi pelindung sungai lagi, kita permanenkan lagi tahun ini," pungkasnya.
Berhubungan dengan jebolnya bronjong Sei Bingei, awak media ini juga turut mewawancarai Direktur PDAM Tirtasari Binjai Ir. Taufiq IPM, Asean Eng, via telepon berbasis aplikasi Whatsapp. Dalam konfirmasinya, Ir. Taufiq, membenarkan, pasokan bahan baku air baku untuk pengolahan air bersih, sudah mulai normal.
"Ya benar, sudah mulai normal pasokan bahan baku kita. Kemarin memang sempat kering atau istilahnya darurat pasokan, tapi setelah diperbaiki bronjong yang jebol itu, saya rasa sudah mulai normal," tutur Ir. Taufiq.
Begitupun, Direktur PDAM Tirtasari Binjai, berharap, agar perbaikan dapat segera dirampungkan dan bila perlu, untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi, hendaknya dibangun konstruksi bangunan air yang lebih kuat lagi.
"Saya berharap pengerjaan bronjong tersebut bisa segera dirampungkan, dan kalau harus, buat tebing yang terbuat dari cor beton, biar lebih kuat lagi," tandasnya.
Sebelumnya, pada 2 Februari 2021 yang lalu, e-news.id melakukan kroscek langsung ke lapangan, terkait informasi berkurangnya debit air yang masuk ke bangunan penangkap air milik PDAM Tirtasari Binjai, hingga menyebabkan daruratnya pasokan bahan baku air baku yang nantinya disalurkan kepada masyarakat
Hal itu, menyebabkan sempat terhambatnya pasokan air bersih ke masyarakat, yang sejatinya menjadi sumber kehidupan bagi seluruh umat manusia. (RFS).