 |
| Serah terima jabatan : Kajati Sumut IBN Wiswantanu, saat proses pelantikan Eselon II dan III di jajaran Kejatisu. |
e-news.id
Medan - Gelombang mutasi jabatan Eselon II dan III di tubuh Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dilaksanakan. Sesuai dengan surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : KEP-IV-128/C/02/2021 Tentang Pemindahan, Pemberhentian Dan Pengangkatan Dari Dan Dalam Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik Indonesia Jaksa Agung Republik Indonesia, pun selajutnya diserahterimakan.
Dalam surat keputusan Jaksa Agung tersebut, terdapat 345 nama pejabat yang akan bertukar posisi, baik dalam bentuk promosi jabatan dan kenaikan pangkat, maupun mengisi posisi yang kosong karena ditinggalkan.
Di jajaran Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) sendiri, posisi atau jabatan yang dilantik sekaligus diserahterimakan adalah, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Wakajati Sumut), 3 Asisten, 11 Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) dan para Koordinator.
Hadir sebagai yang melantik di acara tersebut, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Ida Bagus Nyoman Wiswantanu. Dalam kesempatan itu, ia tetap mengingatkan terkait protokol kesehatan yang harus selalu diterapkan.
Kajati Sumut, menyampaikan hal itu pada acara pelantikan, pengambilan sumpah dan serah terima jabatan di lingkungan kerja Kejati Sumut yang digelar di Kantor Kejati Sumut, Jalan AH Nasution Medan, Kamis (25/2/2021).
"Terkait dengan penanganan Covid-19, agar senantiasa mengoptimalkan pengawasan dan pendampingan terhadap penggunaan anggaran penanganan Covid-19. Pastikan penggunaan anggaran diperuntukkan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan tidak disalahgunakan," kata IBN Wiswantanu.
IBN Wiswantanu, juga mengajak semua pejabat yang baru dilantik agar segera melakukan identifikasi, mempelajari, menguasai dan menyelesaikan berbagai persoalan di tempat penugasan baru. Berikut posisi atau jabatan yang dilantik oleh Kajati Sumut.
 |
| Pelantikan jabatan : Prosesi pelantikan jabatan Eselon II dan III, di jajaran Kejatisu. |
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut dari Jacob Hendrik Pattipeilohy, yang dipromosikan menjadi Kajati Sulawesi Tengah, kini dijabat oleh Agus Salim yang sebelumnya menjabat sebagai Wakajati Papua, Aspidsus Agus Sahat ST Lumbangaol, juga menerima promosi sebagai Koordinator Pidsus Kejagung RI, sedangkan jabatannya, diamanahkan kepada M. Syarifuddin.
Aspidum M Sunarto dapat naik menjadi Koordinator Bidang Intelijen Kejagung RI, kursinya dipercayakan kepada Sugeng Riyanta yang sebelumnya bertindak sebagai Kajari Jakarta Pusat, sedangkan orang nomor satu di bidang Aswas Didi Suhardi didapuk sebagai Koordinator Bidang Intelijen pada Kejagung RI dan digantikan oleh Arif Priyagung.
Posisi Kajari Binjai saat ini dipercayakan kepada M Husein Admaja, yang sebelumnya Asintel Kejati Jambi, menggantikan terdahulunya Andri Ridwan yang naik kelas menjadi Kepala Subdirektorat Penuntutan pada Direktorat Tindak Pidana Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya pada Kejagung RI. Kajari Sergai Paian Tumanggor dapat promosi jadi Kajari Lingga di Daik Lingga digantikan oleh Donny Haryono Setyawan, Kajari Toba Samosir Robinson Sitorus dapat promosi jadi Asbin di Kejati Riau digantikan oleh Baringin.
Kajari Karo Denny Achmad dapat promosi jadi Kajari Indramayu digantikan oleh Fajar Syah Putra, Kajari Batubara Mulyadi Sajaen jadi Kajari Karanganyar digantikan oleh Amru Eryadi Siregar, Kajari Labusel Ketut Winawa dapat promosi jadi Aspidsus di Kejati Babel digantikan oleh Mhd Alinafiah Saragih, Kajari Langkat Dr Iwan Ginting dapat promosi jadi Aspidum Kejati Banten digantikan oleh Muttaqin Harahap.
Kajari Simalungun Gloria Sinuhaji dapat promosi jadi Aspidum Kejati Jambi digantikan oleh Bobbi Sandri, Kajari Padang Lawas Kristanti Yuni Purnawanti dapat promosi jadi Kajari Kulon Progo digantikan oleh Teuku Herizal, Kajari Taput Tatang Darni digantikan oleh Much Suryono dan Kajari Samosir Budhi Herman digantikan oleh Andika.
Di tempat terpisah, Wakajati Sumut Agus Salim menyampaikan bahwa program kerja terdekat yang akan dilakukan adalah melanjutkan tugas-tugas pejabat sebelumnya.
Acara pelantikan dan serah terima jabatan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan dilanjutkan dengan kata-kata perpisahan dari pejabat lama. (RFS).
