Histeris : Keluarga korban pasangan suami istri yang tewas diduga tewas dibantai begal di Binjai. |
Binjai - Rasa sedih, terkejut, kecewa dan marah, tergambar jelas dari deraian air mata keluarga korban, pasangan suami istri yang diduga tewas dibantai begal di Areal Perkebunan Tebu HGU PTPN II, tepatnya di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, Selasa (23/2/2021).
Mereka menjerit, menangisi kepergian Sugianto (56) dan Astuti (59) warga Desa Sei Mencirim Dusun VII Kampung Banten, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, yang tewas secara mengenaskan dengan berlumuran darah ketika hendak pergi berbelanja.
Dari hasil liputan langsung e-news.id di lokasi kejadian, terlihat, keluarga korban tiba ketika pihak kepolisian Polres Binjai, tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mereka sontak histeris tak menyangka, kerabat yang disayanginya akan pergi dengan cara sedemikian sadis.
Dikenal Baik dan Tak Punya Musuh
Awak media e-news.id, berkesempatan mewawancarai secara singkat, keluarga korban di TKP. Mereka mengatakan, kalau keduanya sudah puluhan tahun berjualan kebutuhan sehari-hari di kediamannya sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Sudah puluhan tahun orang ini jualan, jualan kebutuhan pokok, seperti kedai sampah atau kedai basah gitu. Memang biasanya kalau mau belanja ya lewat dari jalan ini, tapi udah gak ada lagi mereka," ujar wanita yang mengaku sebagai adik dari korban Astuti.
[cut]
Olah TKP : Pihak kepolisian Polres Binjai, langsung melakukan olah TKP, tewasnya pasangan suami istri yang diduga dibegal. |
Ketika ditanya, apakah sebelum kejadian naas ini menimpa kedua korban, mereka pernah mengalami perselihan atau permasalahan dengan orang lain, seperti keluarga atau jiran tetangga, wanita paruh baya itu menjawab, pasangan suami istri tersebut adalah orang baik dan tidak pernah mencari atau berbuat masalah.
"Orang ini (kedua korban) orang baik pak, gak pernah ada masalah, kalaupun ada masalah mereka ini diem, gak mau ganggu orang dia, yang jelas gak ada musuhnya, di kampung juga dikenal sangat baik sama warga yang lain, nanti bapak bisa tanya sama warga di sana, orang baik mereka ini, tapi kok begini kali lah pelakunya ini, kejam kali," ungkap adik korban, sembari menghapus deraian air matanya.
Nyawa Dibalas Dengan Nyawa
Keluarga yang hadir untuk melihat kedua korban di lokasi kejadian, tak henti-hentinya menangis, mereka masih merasa tidak menyangka, kejadian mengerikan itu harus menimpa kedua korban yang dikenal baik dan tidak memiliki musuh. Pertanyaan pun dilanjutkan awak media.
[cut]
Ditanya tentang, apa harapan dari pihak keluarga atas kejadian yang menimpa kedua korban, mengingat, kepergian kedua korban yang terbilang cepat itu, telah membuat warga Kota Binjai, geger dan merasa takut jika harus melintasi jalan yang sama lain waktu. Wanita itu menjawab, aparat penegak hukum hendaknya memberikan hukuman yang setimpal.
"Pastinya kami minta si pelaku bisa segera ditangkap, harus diadili mereka itu, harus diberi hukuman yang seberat-beratnya, kalau perlu hukum mati saja, biar nyawa balas nyawa, biar dirasakannya juga bagaimana keluarga kami ini meninggal dunia," ketus wanita paruh baya tersebut.
Dalam pemberitaan sebelumnya, pada Senin 22 Februari 2021 sekira pukul 09:00 WIB, warga Kota Binjai dihebohkan dengan penemuan mayat yang tergeletak di dalam parit perkebunan tebu milik PTPN II, dengan kondisi yang cukup mengenaskan dan diduga menjadi korban pembegalan.
Kedua korban, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, ketika hendak berbelanja barang dagangan berupa bahan sembako. Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, pasangan suami istri ini, berangkat dari kediamannya dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna putih, sekitar pukul 04:00 WIB dan akhirnya ditemukan meninggal dunia sekitar 5 jam kemudian dengan kondisi kenderaan yang telah hilang. (RFS).