Restorasi lahan kritis : Kadis LH Provinsi Sumut dr. T. Amri Fadli M.Kes, menjelaskan program Pemprovsu, terkait restorasi lahan kritis, pasca kebakaran di lahan Kaldera Danau Toba. |
Merek - Pasca kebakaran hebat yang menghanguskan sedikitnya 50 hektare lahan hutan di seputaran Kaldera Danau Toba, atau tepatnya di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), memprioritaskan restorasi lahan kritis, Senin (8/8/2021).
Restorasi lahan kritis yang menjadi prioritas Pemprov Sumut, melalui Dinas Lingkungan Provinsi Sumatera Utara (DLH Provsu), bertujuan untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai upaya pemulihan lingkungan. Dimana nantinya, restorasi tersebut akan memiliki nilai ekologis dan ekonomis, terhadap Kaldera Danau Toba.
Hal ini senada dengan apa yang dijelaskan, oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara (Kadis LH Provsu) dr. T. Amri Fadli M.Kes. Dihadapan awak media, ia menuturkan, Pemprov Sumut yang dikomandoi Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah, menjadikan Kaldera Danau Toba, sebagai destinasi wisata super prioritas.
"Kehadiran kita di sini, adalah untuk merestorasi lahan kritis di Kaldera Danau Toba, yang kemarin sempat mengalami kebakaran. Restorasi ini juga bahagian dari program Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan bapak Gubernur Edy Rahmayadi dan bapak Wakil Gubernur Musa Rajekshah," kata T. Amri Fadli.
Bersamabung
[cut]
Restorasi lahan kritis : Kadis LH Provinsi Sumut dr. T. Amri Fadli M.Kes, menjelaskan program Pemprovsu, terkait restorasi lahan kritis, pasca kebakaran di lahan Kaldera Danau Toba. |
Menurut dr. T. Amri Fadli M.Kes, restorasi lahan kritis di Kaldera Danau Toba, bukan hanya untuk melestarikan lingkungan yang sebelumnya mengalami kerusakan. Melainkan, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat di masa yang akan datang.
"Kami dari Pemprov Sumut, tentu akan mendukung baik dari segi program dan penganggaran terkait hal ini. Ada yang namanya program keanekaragaman hayati, dimana, ketika kita merestorasi lahan kritis, merestorasi lahan yang rusak, kita juga mensosialisasikan varietas yang memang sudah langka di daerah asalnya dan kita kembangkan sebagai tanaman pertanian produktif, untuk masyarakat petani di sini, ujarnya.
Dengan program tersebut, tambah Kadis LH Provinsi Sumut, pihaknya optimis, selain akan memulihkan lahan kritis di Kaldera Danau Toba, pelestarian keanekaragaman hayati yang telah dimulai saat ini, destinasi wisata Danau Toba akan kembali ke puncaknya dan ekonomi masyarakat akan ikut terdongkrak, pasca pandemi yang mengacaukan perekonomian di seluruh dunia.
"Kita optimis, dengan program restorasi lahan kritis dan pelestarian keanekaragaman hayati yang telah kita mulai ini, Kaldera Danau Toba akan kembali banyak dikunjungi wisatawan dari lokal maupun asing dan tentunya akan memulihkan perekonomian masyarakat setalah pandemi seperti saat ini," Tambahnya. (RFS).