Bronjong jebol : Lokasi bronjong yang jebol akibat meluapkan DAS Sei Bingei. |
Binjai - Dampak dari meluapnya debit air sungai, pasca meningkatnya intensitas hujan beberapa hari belakangan ini, tembok penahan air atau dengan kata lain bronjong Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Bingei, kembali jebol, Kamis (9/9/2021).
Lokasi jebolnya bronjong sungai Sei Bengei kali ini, terletak tidak jauh dari posisi sebelumnya, tepatnya arah barat dari Intake (bangunan penangkap air) WTP PDAM Tirtasari Binjai Jalan Gunung Sinabung, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Binjai.
Berdasarkan informasi yang dirangkum e-news.id dari berbagai sumber di lapangan, jebolnya bronjong Sei Bingei terjadi sekitar 2 pekan lalu. Panjang bronjong yang mengalami kerusakan diperkirakan sekira lebih kurang 20 meter.
Terlihat dari dokumentasi foto yang diperoleh e-news.id dengan sumber masyarakat sekitar. Selain jebolannya bronjong tersebut, DAS Sei Bengei juga mengalami Ablasi atau pengikisan pada garis tanah sungai hingga sejauh belasan meter.
Menindaklanjuti laporan dari warga sekitar, e-news.id lantas mencoba mengkonfirmasi prihal tersebut kepada pihak yang berkompeten untuk menanggapinya. Dihubungi via telepon berbasis aplikasi Whatsapp, PPK Air Tanah dan Air Baku Balai Wilayah Sungai (BWS) II Sei Bingei Hastiono, pun memberikan jawabannya.
Bersambung>>
[cut]
Bronjong Sei Bingei : Lokasi bronjong Sei Bingei yang mengalami kerusakan alias jebol, terlihat tidak jauh dari posisi Intake WTP PDAM Tirtasari Binjai. |
Kepada e-news.id, Hastiono, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui ikhwal jebolnya bronjong Sei Bingei, bahkan, telah melakukan perhitungan guna mempermanenkan bangunan penahan air yang rusak tersebut.
"Benar adinda, kita sudah mengecek ke lokasi, dan tim dari kementrian juga sudah menghitungnya, rencananya akan kita permanenkan bronjong nya," ujar Hastiono di ujung telepon.
Ketika ditanya, langkah yang diambil dalam penanganan dini pada bronjong yang saat ini telah mengalami kerusakan cukup berat serta berpotensi menyebabkan Ablasi lebih luas lagi, Hastiono, menuturkan, BWS II Sei Bingei, tengah memperbaiki kerusakan yang ada.
"Untuk saat ini kita memperbaiki bronjong yang telah rusak itu. Jadi, rusaknya itu dikarenakan air sungainya meluap kemarin, tapi sedang kita perbaiki, sebelum nanti kita permanenkan," tuturnya.
Lebih jauh e-news.id bertanya, kapan proses pembangunan bronjong secara permanen akan dilakukan pihak BWS II Sei Bingei. Mengingat, intensitas curah hujan yang kian tinggi di wilayah Kota Binjai, berpotensi memperburuk kerusakan yang terjadi, Hastiono pun kembali menambahkan, pada tahun 2022.
"Kemarin kan sudah dihitung oleh tim dari kementrian untuk seluruh pembiayaannya, karena saat ini anggaran kita kena refokusing jadi tidak bisa kita bangun sekarang, jadi mungkin tahun depan. Tapi saat ini kita tengah memperbaikinya," tambah Hastiono.
Bersambung>>
[cut]
Di sisi lain, dikarenakan lokasi jebolnya bronjong Sei Bingei, tergolong dekat dengan bangunan penangkap air milik PDAM Tirtasari Binjai, yang secara langsung ataupun tidak langsung terkena dampak dari kerusakan tersebut. e-news.id pun, mencoba menghubungi direktur perusahan milik Pemko Binjai tersebut.
Direktur PDAM Tirtasari Binjai Ir. Taufiq IPM, Asean Eng, ketika diwawancarai guna dimintai tanggapannya prihal jebolnya bronjong Sei Bingei, menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BWS II Sei Bingei, terkait hal tersebut.
"Iya, kita sudah berkoordinasi dengan pihak BWS II Sei Bingei soal jebolnya bronjong itu kemarin, kita juga terangkan, jika dibiarkan terlalu lama bisa berdampak pada bangunan Intake kita, jadi kita minta untuk segera diperbaiki," terang Ir. Taufiq.
Selain itu, Ir. Taufiq turut menjelaskan, jika proses perbaikan terlalu lama dilakukan, akan berdampak negatif pada masyarakat Kota Binjai, khususnya pelanggan PDAM Tirtasari Binjai. Hal itu dikarenakan, bila debit air yang seharusnya masuk ke dalam bangunan penangkap berkurang, maka pasokan air bersih ke warga juga akan tersendat.
"Jadi sebenarnya kita berharap, agar proses perbaikan atau pembangunan secara permanen dari bronjong Sei Bingei, dapat segera terselesaikan. Karena, jika hal ini berlanjut terus, maka dampaknya bisa buruk, yaitu kita kekurangan pasokan air baku sungai yang nantinya akan kita salurkan sebagai air bersih kepada masyarakat Kota Binjai," jelasnya. (RFS).