Suntik vaksin : Gambar ilustrasi, proses penyuntikan vaksin kepada masyarakat. |
e-news.id
Aceh Tenggara - Bagaimana jadinya, jika program pemerintah soal penanganan Covid-19, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengikuti vaksinasi tidak dilaksanakan dengan semestinya? Tentu, hal ini akan membawa dampak yang sangat buruk serta merugikan semua pihak.
Dengan itu, pemerintah sebagai penyelenggara negara, sangat serius dan konsen terhadap peraturan yang dirangkum dalam aturan bernama Protokol Kesehatan Pemerintah, guna menekan angka penderita Covid-19 di Indonesia.
Sebagai salah satu ujung tombak pemerintah, dalam mengentaskan persoalan Covid-19 di Indonesia, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di setiap daerah, tentu harus sangat serius dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Salah satu tugas mulia dari Puskesmas terkait penanganan bencana non alam Covid-19, ialah, melaksanakan vaksinasi sesuai dengan Prokes, bagi warga yang datang di sana.
Baca juga : Mendadak Heboh! Mobil Toke Cokelat Ditemukan Berlumuran Darah, Warga : Dia Bawa Uang Ratusan Juta
Namun, kejadian berbeda terjadi di salah satu Puskesmas di Aceh Tenggara. Sejumlah warga yang berasal dari Kecamatan Deleng Pokhkisen (Depok), merasa kecewa atas pelayanan petugas puskesmas, terkait penanganan vaksinasi Covid-19 di sana.
Bagaimana tidak, puluhan warga yang hadir untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pengentasan Covid-19, malah merasa dikecewakan, karena tidak jadi divaksinasi oleh petugas Puskesmas.
Alasannya, cukup menggelitik telinga yang mendengar. Kata petugas kesehatan di sana, masyarakat yang hadir, belum mencukupi kuota layanan, sehingga mereka yang telah menunggu berjam-jam, harus pulang dengan tubuh yang masih rentan dengan paparan Covid-19.
Tentu saja, perlakuan yang diterima warga di sana menimbulkan rasa kecewa dan gusar hati. Hal ini, bisa saja akan berdampak terhadap kemauan warga untuk mengikuti vaksinasi kembali.
Bersambung>>
[cut]
Yusuf (48) warga Penampakan, Kecamatan Deleng Pokhkisen, mengatakan sangat kecewa atas gagalnya vaksinasi dirinya yang di jadwalkan pada hari ini. Dan merasa enggan untuk kembali melakukan vaksinasi
Gagal di vaksinasi, kata Yusuf, akibat petugas Puskesmas di sana tak mau melayani dikarenakan, jumlah warga yang hadir belum mencapai 14 orang. Sehingga merasa dongkol dan kecewa. Dan akan menolak jika di panggil kembali.
Baca juga : Oh Pak Bupati Agara... Tiga Ratusan Tenaga Honor DLHK Belum Terima Gaji, 3 Bulan Lamanya
“Dongkol dan kecewa, karena sudah menunggu berjam jam tapi tak kunjung di layani”, katanya.
Dijelaskannya, petugas di sana tak akan melayani, jika jumlah warga belum mencapai 14 orang. Pada hal, warga yang hadir dan di jadwalkan pada hari itu, sudah berjumlah 10 orang, tetapi petugas mengatakan harus hadir segenap 14 orangnya.
"Seharusnya yang sudah hadir itu, menurut dia, dapat sudah dilakukan vaksinasi, sesuai dengan arahan petugas percepatan penanganan covid-19, agar masyarakat bisa terlepas dari mata rantai virus tersebut," tandasnya.
Sebagai pucuk pimpinan di sana, warga pun meminta kepada Bupati Aceh Tenggara, untuk segera mengevaluasi kinerja petugas di Puskesmas Depok. Jika perlu, bupati dapat memanggil Kepala Puskesmas, untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.
"Kami mohon kepada bapak Bupati Agara, segera menegur petugas di sana, karena kami ini mau mendukung program pemerintah juga dengan vaksinasi, kalau perlu panggil Kepala Puskesmasnya, dan copot saja dari jabatannya jika memang tidak bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Depok, Agara, dr Elvis Pane, saat di hubungi e-news.id, via telepon seluler pribadinya, belum berhasil untuk dihubungi.(Samsuri/RFS).