Harga sembako melonjak naik : Jelang Ramadhan, berbagai barang kebutuhan pokok melonjak naik, membuat kaum emak-emak ribut mengeluh. |
e-news.id
Binjai - Jelang bulan suci Ramadhan, harga berbagai macam bahan kebutuhan pokok mengalami peningkatan. Bukan hanya meningkat, bahkan beberapa komoditas seperti minyak makan pun masih mengalami kelangkaan.
Tak ayal, kondisi ini membuat masyarakat kian mengeluh, terutama kaum ibu atau dengan kata lain emak-emak. Langka dan mahalnya kebutuhan bahan pokok berdampak pada perekonomian serta kesejahteraan warga, terutama kelas menengah ke bawah.
Seperti halnya yang terjadi di Kota Binjai, khususnya kaum ibu rumahtangga, mulai ribut mengeluhkan dengan ketidakstabilan (fluktuasi) dan lonjakan harga sejumlah komoditi bahan pangan di tengah tren peningkatan, kebutuhan konsumsi masyarakat menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
"Biasalah. Dekat bulan puasa gini, semua harga pada naik. Tapi nggak mungkin nggak dibeli. Soalnya kita tetap harus makan. Sementara pendapatan tetap, malah makin turun," ujar Rahmi (39), salah seorang ibu rumahtangga, warga Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Senin (21/3) siang.
Keluhan serupa juga diungkapkan Dewi (33), ibu rumahtangga warga Kelurahan Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan. Menurutnya, fluktuasi harga bahan pangan bahkan sudah terjadi sejak dua bulan sebelumnya.
Untuk mensiasati pengadaan kebutuhan rumahtangga, ibu tiga anak ini lebih memilih membatasi volume pembelian kebutuhan konsumsi rumahtangga atau membeli bahan pangan murah dengan kualitas sedang atau rendah.
"Ya, mau nggak mau. Apalagi kondisi ekonomi kita sekarang memang sedang sulit. Yang penting sekarang ini kita masih bisa makan, bisa bayar uang sekolah dan kasih jajan anak, sama bisa bayar (tagihan) listrik," ucap Dewi.
Bersambung>>
[cut]
Harga sembako melonjak naik : Jelang Ramadhan, berbagai barang kebutuhan pokok melonjak naik, membuat kaum emak-emak ribut mengeluh. |
Di sisi lain, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil akibat pandemi Covid-19, mengharuskan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetap bertahan dengan mengupayakan sumber daya ekonomi yang ada.
Seperti diutarakan Hendrik (44), perajin kerupuk, warga Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan. Meskipun saat ini harga bahan baku kerupuk terus naik, terutama tepung terigu dan minyak goreng, namun produksi harus tetap berjalan.
"Nggak mungkin harga dinaikan. Karena pelanggan kita pasti keberatan dan kita juga nggak mau kecewakan mereka. Makanya sampai saat ini pun harga jual kita buat sama saja," terangnya.
Berdssarkan pantauan harga bahan pangan pada dua pasar tradisional di Kota Binjai, yakni Pasar Tavip dan Pasar Kebunlada, Senin (21/3) siang, diketahui sejumlah komuditi memang mengalami fluktuasi dan lonjakan harga.
Cabai merah misalnya. Meskipun harganya saat ini turun di kisaran Rp 46 ribu hingga Rp 50 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 48 ribu hingga 52 ribu perkilogram, namun ini relatif masih tinggi. Sebab dua bulan sebelumnya harga cabai merah sempat anjlok di bawah Rp 20 ribu perkilogram.
Untuk cabai rawit, saat ini harganya di kisaran Rp 28 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram, atau naik dari harga sebelumnya di kisaran antara Rp 22 ribu hingga Rp 26 ribu perkilogram.
Sebaliknya, pasca pencabutan subsidi oleh pemerintah, harga minyak goreng juga naik. Untuk minyak goreng curah, saat ini berada di kisaran harga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu perkilogram, setelah sebelumnya seharga Rp 14 ribu hingga 15 ribu perkilogram.
Bersambung>>
[cut]
Harga sembako melonjak naik : Jelang Ramadhan, berbagai barang kebutuhan pokok melonjak naik, membuat kaum emak-emak ribut mengeluh. |
Kondisi serupa juga terjadi pada beras dan tepung terigu. Untuk beras jenis IR16, harga ecerannya saat ini berada di kisaran Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu perkilogram, atau naik antara Rp 500 hingga Rp 1.000 perkilogram.
Sementara harga eceran sembako seperti tepung terigu berkisar antara Rp 7.500 hingga Rp 8.500 perkilogram, atau naik antara Rp 500 hingga Rp 1.000 perkilogram.
Selain cabai merah, minyak goreng, beras, dan tepung terigu lonjakan harga juga dialami daging dan telur ayam. Sebab dua pekan sebelumnya, harga daging ayam masih berkisar antara Rp 22 ribu hingga Rp 25 ribu perkilogram. Namum saat ini antara Rp 26 ribu hingga 30 ribu perkilogram.
Sementara harga telur ayam naik antara Rp 100 hingga Rp 200 perbutir. Saat ini telur ayam dibanderol dengan harga eceran antara Rp 1.200 hingga Rp 1.600 perbutir tergantung ukurannya.
Baca juga : Cantik-cantik Kok Nipu? Polisi Tangkap 2 Cewek 1 Cowok, Diduga Terlibat Penggelapan Mobil
Beruntung beberapa komuditi bahan pangan harga jualnya masih relatif stabil, seperti bawang merah dan bawang putih antara Rp 24 ribu hingga Rp 27 ribu perkilogram dan gula pasir antara Rp 13 ribu hingga 14 ribu per kilogram.
"Memang tergantung sama harga pengambilan kita dan stoknya. Kalau lagi mahal, terus stoknya nggak ada, ya mahal. Tapi kalau pas pengambilan kita murah, terus stoknya juga banyak, ya ikut murah," ungkap Rosmida (41), salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tavip Kota Binjai. (WA/RFS).