Terbesar di dunia : Dalam sambutannya, Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung, mengatakan, sejak awal berdiri di tahun 2017, SMSI telah menjelma menjadi organisasi pers terbesar di dunia. |
e-news.id
Medan - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-1 di Medan. Rakerda yang dihadiri seluruh pengurus tingkat kabupaten/kota, tersebut digelar di Hotel Madani, Medan, Minggu (24/4/2022).
Rapat Kerja yang diselenggarakan pada Sabtu 23 April 2022 kemarin itu, turut membahas berbagai program kerja hingga satu tahun ke depan, di antaranya terkait Peraturan Organisasi (PO) tentang keanggotaan SMSI, termasuk untuk memeriahkan Hari Pers Nasional 2023 yang akan berlangsung di Sumatera Utara.
Selain itu, SMSI Sumut juga getol mendorong verifikasi faktual bagi seluruh anggota SMSI Sumut yang kini terdata berjumlah 145 perusahaan Media Online dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Meski ada sebagian perwakilan SMSI kabupaten yang tidak bisa menghadiri acara, namun telah menyatakan tetap mendukung apapun keputusan Rakerda.
"SMSI organisasi baru yang tahun 2017 orang tak tau apa itu SMSI, sekarang menjadi organisasi terbesar di dunia," kata Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung dalam sambutannya.
Dia juga tak membantah SMSI dilahirkan dari Persatuan Wartawan Indonesia. Karena itu untuk mensukseskan Hari Pers Nasional tahun mendatang, dikatakan SMSI ikut bersama PWI.
"Kita satu komando bersama PWI Sumut mensukseskan HPN 2023, itu sudah menjadi kesepakatan organisasi kita, kita bukan mendukung tapi ikut melebur mensukseskan HPN," kata Zulfikar.
Dikatakan, SMSI sudah menjadi konstituen Dewan Pers sejak tahun 2020 lalu. Seiring perkembangan Media Siber diakui sudah sangat pesat.
Bersambung>>
[cut]
Ratusan media online : Turut hadir dalam Rakerda ke-1 SMSI Sumut, ratusan pemilik media online sekaligus pengurus SMSI kabupaten/kota se-Sumut. |
Zulfikar menyebut beberapa peraturan pendirian Media Siber sudah digodok di DPR RI, dan salah satu yang urgen dikritisi SMSI adalah pasal terkait pendirian Media Siber yang harus memiliki modal di setor Rp500 juta.
"SMSI minta pasal ini dihapus karena hanya menguntungkan pemilik modal besar. Terkait modal Rp500 juta ini kita belum terima. Tapi kalau dasar harus profesional, harus UKW, barang kali masih bisa di tolerir," kata Zulfikar.
Untuk itu dia mengajak SMSI harus kompak, karena saat ini jaringan SMSI sudah sampai ke daerah-daerah. "Media-media besar sulit menjangkau materi berita yang sampai di daerah-daerah. Oleh karena itu kita harus kompak," ujarnya.
Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, mengapresiasi SMSI Sumut. Farianda mengungkapkan rasa bangga dengan kepengurusan SMSI Sumut saat ini karena dinilai berkembang.
"SMSI di Sumatera Utara maju pesat. Saya kaget waktu HPN kompak berangkat 15. SMSI ini kompak, jadi kalau ada yang kompak ngapain lagi cari yang lain," cetusnya menyinggung persiapan Musda SMSI Sumut.
Farianda berharap rapat kerja nantinya menciptakan ide-ide yang berlian yang bisa meningkatkan kinerja kedepan. "Melihat perkembangan cukup baik, kalau PWI punya suara saya pasti dukung bang Zul lagi tapi dengan syarat kak Erris sekretarisnya." ungkap Farianda.
Bersambung>>
[cut]
Sertifikat Rakerda : Penyerahan sertifikat kepada peserta Rakerda SMSI Sumut ke-1 di Medan. |
Sementara Plt Kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip mengajak SMSI Sumut untuk saling bahu membahu dan bekerja sama menjadikan Sumut yang bermartabat di segala bidang.
"Raker ini bisa memberikan masukan kepada Pemerintah Sumut. Mudah-mudahan kerja sama kita bisa terus terjalin," katanya.
Ketua Pelaksana Rakerda, Ariadi menjelaskan, rapat kerja dihadiri pengurus SMSI Sumut serta SMSI kabupaten kota Se-Sumatera Utara.
Di ikuti 115 peserta dari 12 kabupaten kota di Sumatera Utara, terdiri dari anggota SMSI Sumut para pengusaha dan pemilik dari Media Online.
"Anggota SMSI ada yang berstatus verifikasi administrasi, faktual dan ada yang masih berstatus berbadan hukum," katanya.
Rakerda di lakukan minimal satu kali dalam lima tahun dan ini di gelar di penghujung kepengurusan. Rakerda juga diwarnai buka puasa bersama sekaligus menjamu anak yatim piatu. (RFS).