-->


Diduga Rambah DAS dan Aniaya Warga, "Tuan Takur" Asahan Dipolisikan

Senin, 23 Mei 2022 / 18:54

Melapor ke polisi : Korban penganiayaan yang diduga dilakukan "Tuan Takur" Asahan, melapor ke Polres Asahan.



e-news.id

Asahan - Korban dugaan aksi penganiayaan, Abdul Kadir Nasution warga dusun III Desa Sei Beluru, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, melaporkan terduga pelaku yang memukulnya ke Polsek Kota Kisaran jajaran Polres Asahan, Senin (23/5/2022).

Didampingi Kepala Dusun III  Heri Kuswanto usai mengambil STBL dari Polsek Kota sembari menunjukkan  kepada sejumlah awak media dengan bukti laporan nomor : STBL / 36/V/2022/SU/Res Ash / Sek Kota.


Sebelumnya peristiwa pemukulan itu terjadi di Desa Sei Beluru Dusun III, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Pada hari Rabu tanggal 18 Mei 2022, sekelompok warga desa di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, membongkar pagar kayu yang menutupi akses jalan umum desa.


Warga menggunakan palu membongkar susunan papan dan kayu yang sudah jadi pagar dan menutupi jalan desa itu. Jalan tersebut tepat berada di pinggir aliran sungai dan menjadi akses umum biasa dilalui warga hingga hewan ternak.
Bersambung>>
[cut]
Wawancara korban : Sejumlah awak media, mewawancarai korban pemukul yang diduga dilakukan "Tuan Takur" Asahan, di Mapolres Asahan.




Tak berselang lama, datang seorang yang diduga pemilik kebun mengambil sebuah balok kayu bekas pagar yang dibongkar. Ia sempat melayangkan pukulan ke warga dan mengenai tangannya.

"Iya benar, kejadiannya hari Rabu tanggal 18 Mei 2022. Jadi warga keberatan jalan itu dipagar pelaku. Padahal itu jalan umum, biasa dilewati warga dan untuk lewat hewan ternak," kata Kepala Dusun III, Heri Kuswanto, dikonfirmasi wartawan.


Menurutnya, pemblokiran jalan tersebut bukan kali ini saja dilakukan oleh pelaku. Setahun terakhir dia sudah tiga kali melakukan penutupan jalan tersebut. Dalam kejadian itu dia juga membenarkan seorang warga dusunnya terkena pukulan kayu. Kasus pemukulan ini kemudian juga telah dilaporkan ke polisi.

"Padahal akses jalan tersebut merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS), sedangkan kebun pelaku bersebelahan dengan DAS," ujar sang Kepala Dusun.


Dari informasi yang di himpun terduga pelaku merupakan pemilik puluhan ekor lembu juga agen lembu yang di desa tersebut lebih di kenal dengan sebutan "Tuan Takur" dan diduga berniat merambah lahan DAS yang akan disatukan dengan kebunnya. (AZ/RFS).
Komentar Anda

Terkini