Disayat Belati : Terduga pelaku penikaman yang menyebabkan korban tewas, saat dirawat di rumah sakit setelah kemaluannya disaat belati oleh korbannya. |
Langkat - Setiap persoalan yang timbul, hendaknya diselesaikan dengan kepala dingin, kalimat bijak ini patut dijadikan pedoman bagi semua orang, dalam menghadapi setiap permasalahan kehidupan manusia. Sebab, emosi yang tidak terkendali sudah pasti membawa kerugian baik diri sendiri maupun orang lain.
Namun, lain cerita dengan peristiwa yang terjadi di Dusun I Desa Namu Ukur Utara Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Pada Senin 21 November 2022 sekira Pukul 17.45 Wib kemarin.
Seorang pria bernama Kartonadi Surbaktu (39) warga Dusun IV Perpanden Simpang Rambung, Desa Berdikari, Kecamatan Kutalimbaru Deli Serdang, tewas di tangan temannya sendiri karena sebuah perselisihan
Dia (korban-red), harus kehilangan nyawanya, setelah berkelahi dengan pria berinisial RB, (37) warga Dusun I Desa Namu Ukur Utara, Kecamatan Bingai Kabupaten Langkat.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian Polres Binjai, peristiwa perkelahian yang berujung pada kematian itu, bermula ketika korban datang ke gubuk belakang rumah yang biasanya dijadikan sebagai tempat minum kopi oleh warga.
Saat itu, Kartonadi, berniat menggadaikan handpone miliknya dan bertemu dengan teman-temannya termasuk pelaku. Di sana, ada saksi berinisial BT, BS dan DN. Awalnya korban meminta BT untuk mencari tempat gadaian.
Saksi pun berangkat mencari tempat gadian tersebut, kemudian dia (B-red) kembali ke tempat korban dan mengembalikan handpone tadi karena tidak dapat menemukan tempat penggadaian.
Kemudian saksi lain yaitu BS, menawarkan diri untuk menggadaikan HP tersebut ke tempat lain dan disetujui korban sambil berkata, "ya uda kau gadaikan, nanti ku kasih uang rokok untuk mu,".
Bersambung>>
[cut]
Tewas di Tangan Teman : Korban penikaman saat diautopsi di rumah sakit, setelah tewas di tangan temannya sendiri. |
Dari situ, saksi BT bertanya kepada korban, mengapa ketika dirinya yang diminta untuk mencari tempat gadian tidak diiming-imingi uang, sedangkan BS demikian. Lalu, Kartonadi malah emosi dan mengatakan akan membanting handpone tadi jika tidak juga berhasil digadaikan.
Mendengar perkataan Kartonadi, RB naik pitam dan mempertanyakan mengapa dia berkomentar seperti itu kepada saksi BT. Korban yang tidak terima teguran pelaku lantas menantangnya untuk berkelahi.
Mereka bergeser dari warung kopi ke arah belakang dan pelaku RB langsung memukul korban dan terjadi perkelahian antara keduanya. Saat berkelahi saksi BT melihat K
korban memegang pisau dan pada saat itu dia berusaha memegang tangan korban dan membantu memisahkan perkelahian.
Namun, bukannya mereda, RB semakin brutal memukuli korban yang membuat saksi takut terlibat dalam perkelahian tersebut. BT pun pergi meninggalkan keduanya di lokasi kejadian.
Lalu, beberapa saat kemudian, terdengar adanya penemuan mayat seorang pria dengan pisau yang masih menancap di pinggangnya. Ternyata, mayat itu adalah Kartonodi Surbakti, yang baru saja berkelahi dengan pelaku RB.
Sementara itu, tersangka RB juga mengalami luka sayatan di area kemaluannya dan menjalani pengobatan di RSUD Dzoelham Binjai, dengan penjagaan oleh petugas Sat Reskrim Polres Binjai.
Peristiwa itu dibenarkan oleh pihak kepolisian. Kapolres Binjai AKBP Ferio Sano Ginting, melalui Kasihumas Polres Binjai Iptu Junaidi, mengatakan, pihaknya masih mendalami motif perkelahian tersebut.
"Karena terduga pelaku masih dirawat intensif di rumah sakit kita masih melakukan pendalaman pasa kasus ini. Tapi memang pisau itu milik korban," ujar Kasihumas Polres Binjai. (RFS).