-->


Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy Hadiri Meeting TPID Provsu

Kamis, 07 Maret 2024 / 14:55
Pj Bupati Langkat H. M. Faisal Hasrimy, AP.,MAP menghadiri kegiatan High level meeting tim pengendalian inflasi daerah dan tim percepatan perluasan digitalisasi daerah provinsi Sumatera utara, bertempat di ruang rapat Raja Inal Siregar kantor gubernur Sumatera Utara, Kamis (7/3/2024).


e-news.id 

Sumut - Pj Bupati Langkat H. M. Faisal Hasrimy, AP.,MAP menghadiri kegiatan High level meeting tim pengendalian inflasi daerah dan tim percepatan perluasan digitalisasi daerah provinsi Sumatera utara, bertempat di ruang rapat Raja Inal Siregar kantor gubernur Sumatera Utara, Kamis (7/3/2024).

Tema yang diangkat dalam meeting tersebut Mendorong penguatan pasokan dan efisiensi pasok dalam rangka menghadapi HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2024 serta akselerasi perluasan dan percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah.  

Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hasanudin menyampaikan bahwa rantai pasok dan alur distribusi beberapa komoditas di Sumatera Utara sangat panjang sehingga harga pada konsumen menjadi mahal

"Proses panjang dari petani/peternak, pengepul, supplier, pedagang besar, pedagang kecil dan terakhir ke konsumen" ucapnya.

"Saya berharap dapat mengoptimalkan program kerja sama antara daerah (KPD) di dalam provinsi sehingga daerah yang surplus dapat mensuplai daerah-daerah yang defisit" harapnya.

Pj Gubsu Hassanudin memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pada ramadhan dan Idul Fitri sinergi Kabupaten /Kota, Bulog, produsen dan pendistribusiannya minyak goreng, telur ayam untuk di adakannya pasar murah.

"Pasar murah terbukti dapat menahan laju inflasi di laksanakan secara masif di 33 kabupaten/kota yang ada di provinsi sumatra Utara" ucapnya.

Dalam akhir sambutannya Hassanudin mempertegas satgas tangan dan polda sumut dapat kelakukan monitoring kelapangan secara reguler untuk melakukan penimbunan bahan pokok makanan

"Dan kepada masyarakat agar bijak berbelanja saat bulan suci ramadhan agar tidak terjadi pembelian melebihi batas dan memicunya terjadinya inflasi spiral" tambahnya. (Ril/RFS).
Komentar Anda

Terkini