e-news.id
Binjai - Beredar luas di media sosial, terkait informasi adanya dugaan penyebaran ajaran yang dinilai menyimpang dari syariat islam, di Pondok Pesantren Kolo Saketi di Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Minggu (28/07/2024).
Dugaan penyimpangan yang dimaksud ialah, tari-tarian diiringi musik beralunan cepat (disko-red) serta aksi joget dengan tanpa pembatas antara pria dan wanita yang digelar di Pondok Pesantren Kolo Saketi.
Baca Juga : Diduga Perkosa Santriwati di Pondok Pesantren, Kepala Baitul Mal Agara Dilaporkan ke Polisi
Berdasarkan rekaman video yang berhasil diperoleh dari narasumber e-news.id, terlihat aksi joget dengan alunan musik jauh dari kata syar'i itu, dilakukan oleh para pengikut pengelola Pondok Pesantren tersebut.
Masih dari video yang sama, terlihat pula kegiatan dzikiran atau ceramah dari Pimpinan Pondok Pesantren pun turut dibarengi dengan suara musik beraliran koplo khas suku karo.
Dari sana, awak media e-news.id selanjutnya mencoba mengkonfirmasi kebenaran informasi tentang adanya dugaan penyimpangan, kepada Kyai Amar selaku pimpinan Pondok Pesantren Kolo Saketi.
Dalam jawabannya kepada e-news.id yang dikirim via aplikasi WhatsApp, Kyai Amar membenarkan prihal aksi joget di Pondok Pesantren yang ia pimpin.
"Walaikumslam. Iya benar. Aksi joget2 itu di luar jam pengajian ketika libur pondok, dan itu ada di kalimantan dan di sei mencerim padepokan khusus merawat pecandu narkoba. Pesantren kita jg ada berbagai kalangan ada yg dri mantan preman, pecandu narkoba,yg keluar masuk diskotik,mantan2 begal,mantan2 preman2 yg tua muda ada jg anak2 jalanan seperti geng motor," balas Kyai Amar.
Dia beralasan, aksi joget diiringi musik tersebut digelar agar selama mengikuti proses mengaji, para pengikutnya tidak merasa jenuh atau bosan selama di sana.
"Mereka belajar di pesantren kita supaya tidak jenuh mereka yg punya inisiatif, kami sebagai pendamping dan pengasuh memahami situasi mereka supaya tidak bosan kita pasilitasi dan terbatas hanya di waktu libur, dan masih tetap masih di dalam prosedur dan tidak melanggar ajaran islam," kata dia.
Terkait dugaan penyimpangan, Kyai Amar memberikan bantahannya. Dia mengatakan, tuduhan tersebut tidak benar dan mempersilahkan agar awak media melakukan cek dan ricek langsung ke Pondok Pesantrennya.
"Masalah Penyimpangan, itu tidak benar, yg mengaji di pondok berbagai macam kalangan, kalau bpak berminat coba aja telusuri 1minggu di ponpes kita dan kita siap memfasilitasi bapak.. Surat2 pondok ada semua.. Terimakasih.. Semoga ALLOH WA ROSULULLOH MERAHMATI bapak beserta sekeluarga..🤲," jawabnya. (RFS).