Binjai - Jadi sorotan serius bagi banyak pihak, begitulah gambaran situasi dan keadaan pasca aksi demonstrasi, yang dilakukan oleh ratusan siswa-siswi di SMA Negeri 7 Binjai kemarin, Rabu (06/11/2024).
Salah satu pihak yang intens menyoroti aksi demo peserta didik di SMA Negeri 7 Binjai, ialah Rahimin Sembiring, S.H. Dia adalah seorang pengacara sekaligus praktisi hukum, yang terbiasa menangani perkara-perkara korupsi di Sumatera Utara.
Rahimin Sembiring, S.H, menyikapi aksi demonstrasi para pelajar yang berisi berbagai macam tuntutan kepada pihak sekolah, khususnya Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 7 Binjai Khaidir, yang memilih tidak menemui siswa-siswinya pada saat kejadian.
Dalam keterangan persnya kepada e-news.id, pria yang biasa disapa Bung Ray itu, menyoroti beberapa hal sebagai titik fokusnya. Dia berfokus pada isu dugaan perbuatan melawan hukum (PMH) berupa tindak pidana korupsi yang diduga terjadi di SMA Negeri 7 Binjai.
Baca Juga : Ratusan Siswa Demo Dugaan Korupsi di SMA Negeri 7 Binjai, Begini Tanggapan Disdik Provsu
"Yang menjadi titik fokus kita ialah dugaan PMH berupa tindak pidana korupsi di SMA Negeri 7 Binjai. Karena, dalam aksi demo yang dilakukan para pelajar di sana terdapat poster tuntutan terkait dana BOS, dana PIP dan uang SPP atau Komite," ujar Bung Ray.
Atas seluruh dugaan yang ditujukan para pelajar kepada pihak sekolah, Bung Ray, meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera menggelar penyelidikan dan memeriksa Kepsek SMA Negeri 7 Binjai Khaidir, terkait realisasi dana BOS Reguler, dana PIP serta pengelolaan uang SPP/Komite, untuk mencari tahu apakah benar telah terjadi tindak pidana koruspi di sana.
"Terkait tuntutan para siswa-siswi di sana, saya meminta kepada APH untuk segera menyelidiki atau memeriksa Kepsek SMA Negeri 7 Binjai Khaidir dan hasilnya dapat dipublikasikan ke masyarakat agar semua menjadi jelas," ungkap dia.
Selain pengelolaan serta realisasi uang negara di SMA Negeri 7 Binjai, Bung Ray juga menyinggung soal adanya dugaan pemalsuan Nomor Induk Pegawai (NIP) oleh Kepsek Khaidir. Dia juga meminta APH menyelidiki secara detail, agar isu soal NIP tersebut menjadi terang benderang.
"Kita juga mendengar soal adanya dugaan soal NIP Kepsek Khaidir itu palsu, dari awalnya 19610713 199001 1 001 di tahun 2014, menjadi 19670713 199001 1 001 di tahun 2019, atau dapat diartikan usia dia 6 tahun lebih muda dan itu berdampak pada lebih lama pensiun serta bertambahnya masa bakti juga pendapatan atau gaji. Untuk itu APH pun punya kewajiban untuk menyelidiki dugaan tersebut," tandasnya.
Bersambung ke Halaman Berikutnya>>
[cut]
Akan membuat laporan resmi, Bung Ray, melanjutkan, jika diperlukan dia akan membuat laporan pengaduan resmi ke jajaran APH hingga ke tingkat pusat. Hal itu akan dilakukan apabila dirinya melihat APH di Kota Binjai atau Provinsi Sumatera Utara, tidak bersedia menangani perkara dugaan korupsi yang sudah menjadi atensi pelajar dan masyarakat di Kota Binjai.
"Jika memang tidak ada respon atas aksi demonstrasi adik-adik pelajar kemarin itu, ya kita buat aduan resmi bahkan ke pusat kita tembuskan. Karena kita ingin kebenaran dan keadilan itu benar-benar ditegakkan khususnya di dunia pendidikan Kota Binjai," ucapnya.
Bung Ray pun menambahkan, aksi demonstrasi yang dilakukan para pelajar pada Selasa 05 November 2024 kemarin, adalah bentuk kekecewaan dan ketidakpercayaan dari para peserta didik kepada Kepsek mereka. Artinya, jika tidak ada respon cepat dari APH, maka bukan tidak mungkin peristiwa serupa akan terulang lagi dan hal itu tentu mengganggu proses belajar mengajar serta masa depan peserta didik di sana.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdik Provsu) Ir. Abdul Haris Lubis M.Si, melalui Kepala Bidang SMA Disdik Provsu Basir Hasibuan M.Pd, ketika dikonfirmasi e-news.id, memberikan jawaban bahwa pihaknya akan menindaklanjuti prihal tersebut.
"Kita sudah mengetahui dan sudah kita perintahkan ke cabdis besok utk turun ke sekolah,mendalami hal itu.perihal indikasi perlu di dalami apakah ada potensi ke arah itu,biar dari cabdis mendalami hal itu. Utk tuntutan itu menjadi ranah tersendiri setelah di dalami," balasnya.
Sementara itu, Kepsek SMA Negeri 7 Binjai Khaidir, ketika dikonfirmasi via sambungan telepon WhatsApp pribadinya, hanya menjawab singkat kalau dia sedang melayani tamu yang datang ke sekolahnya.
"Izin pak Sirait, saya lagi ada tamu dari dinas," ucap Kepsek SMA Negeri 7 Binjai sembari memutus sambungan telepon. (RFS).