Pengkuan tersangka pembunuh ojol : Tersangka RD alias Mawan, mengaku menyesal telah membunuh sang pengemudi ojol Iwan Nainggolan. |
Binjai - Semua tak lagi sama, perjuangan berat dalam menjalani kehidupan, kini harus dihadapi keluarga kecil Iwan Suranta Nainggolan SE. Ia adalah korban pembunuhan sadis seorang begal berhati dingin, beberapa waktu lalu di Kota Binjai.
Seorang istri dan 4 orang anak yang masih berusia dini, harus kehilangan sosok pemimpin sekaligus tulang punggung perekonomian keluarga. Bahkan, sedihnya lagi, si bungsu yang baru saja lahir ke dunia, kini tak lagi bisa merasakan hangatnya dekapan sang ayah ketika di gendongan tangannya.
Malam itu, tepatnya pada Jumat 19 Maret 2021, korban Iwan Nainggolan, baru saja menyelesaikan pekerjaannya untuk mengantarkan penumpang ke arah Jalan Kartini, Kota Binjai. Ia pun kembali ke pangkalan ojol di Jalan Anggrek (Simpang PLN).
Selang beberapa waktu kemudian, jam menunjukan sekira pukul 23:30 WIB. Iwan Nainggolan, masih menunggu beberapa orderan pelanggan lagi, ia harus bekerja ekstra sampai larut malam untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, mengingat keluarga kecilnya baru saja dianugerahi seorang bayi kecil yang baru lahir.
Ketika menunggu di pangkalan ojol Simpang PLN, Iwan Nainggolan dihampiri seorang pria muda berwajah cukup polos. Pria itu menanyakan kepadanya apakah ia seorang penarik ojol dan meminta untuk diantarkan ke suatu tempat yang mengarah ke wilayah Tandam, Binjai, namun tidak menggunakan aplikasi ojol.
Tanpa menaruh rasa curiga, Iwan Nainggolan pun menyanggupi permintaan pria yang akhirnya diketahui berinisial RD alias Mawan itu. Mereka berangkat dengan berboncengan sepeda motor Honda Beat, yang biasa digunakan Iwan Nainggolan sebagai alat untuk mencari nafkah bagi keluarganya.
[cut]
Korban begal : Jenazah Iwan Nainggolan, korban begal yang dibunuh oleh penumpangmya sendiri. |
Tersangka bunuh korban pengemudi ojol
Setibanya di lokasi yang dituju yaitu Gang Meranti Jalan T. Amir Hamzah (Tandan Pasar III), tiba-tiba Mawan langsung menusuk tubuh bagian leher Iwan Nainggolan, sepeda motor pun oleng dan hampir terjatuh. Tidak hanya sekali, Mawan kembali menusukan pisau yang telah dipersiapkan sebelumnya ke arah punggung korban sebanyak 2 kali lagi.
Korban Iwan Nainggolan pun meronta dan berteriak meminta tolong berharap ada yang memberikan pertolongan kepadanya. Mawan, yang saat itu gugup mendengar teriakan korban lantas panik dan seketika kabur dari lokasi kejadian, karena takut akan dihajar massa bila ketahuan tengah melakukan aksi pembegalan.
Warga yang mendengar teriakan Iwan Nainggolan, langsung menghampirinya dan berusaha untuk memberikan pertolongan kepadanya. Korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun naas, Iwan Nainggolan dinyatakan meninggal dunia dini hari itu juga.
Sementara itu, Mawan yang kabur dengan lumuran darah di bajunya ke arah lahan persawahan, sempat berusaha mengganti pakaiannya, ia mengambil pakaian milik warga yang terletak diluar rumah, agar tidak dicurigai oleh warga ketika berjalan pulang ke rumahnya.
Masyarakat Kota Binjai dan sekitarnya pun dibuat heboh dengan kejadian naas itu, mengingat, belum lama ini juga, terjadi peristiwa serupa yang memakan 2 korban jiwa pasangan suami istri, yang tewas karena dibegal, tepatnya di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, beberapa pekan lalu.
Polisi pun bergegas melakukan pengejaran terhadap pelakunya, bermodal keterangan beberapa orang saksi dan rekaman CCTV, petugas pun berhasil mengendus identitas pelaku begal yang tega menghabisi nyawa Iwan Nainggolan dan menyebabkan 4 anak menjadi yatim, malam itu.
[cut]
Ditembak petugas : Tersangka RD alias Mawan, ketika mendapatkan perawatan medis setelah diberikan tindakan tegas terukur oleh petugas kepolisian. |
Ditangkap kepolisian Polres Binjai
Tak butuh waktu lama, kurang dari sepekan atau tepatnya pada Rabu 24 Maret 2021 lalu, kepolisian dari Jajaran Satreskrim Polres Binjai, berhasil mengamankan seorang pria yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan tersebut. Ia diketahui berinisial RD alias Mawan (23) warga Jalan Hasan Kelurahan Limau Sundai, Kecamatan Binjai Barat, Binjai.
Setelah berhasil diamankan, RD alias Mawan pun dibawa petugas guna melakukan pengembangan dan pencarian barang bukti pisau yang sempat ia lemparkan ke arah persawahan ketika kabur setelah menikam Iwan Nainggolan. Bukannya bersikap kooperatif, Mawan malah berusaha kabur dari tangan petugas yang menangkapnya.
Tak ingin pria yang sehari-hari berjualan sebagai pedagang ayam di Kompleks Pasar Tavip Binjai itu, kabur begitu saja, petugas pun memberikan tindakan tegas terukur dengan cara menembak kedua kakinya agar tidak berlari lebih jauh lagi.
Baca juga : Polisi Tembak Kaki Tersangka Pembunuh Ojol, AKP Siswanto Ginting : Diduga Karena Narkoba dan Judi
Lalu, pada Jumat 26 Maret 2021 kemarin, kepolisian Polres Binjai melakukan pers rilis dihadapan para awak media, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo, didampingi Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Yayang Rizki Pratama, Kasubbag Humas AKP Siswanto Ginting, Kanit I Pidum Ipda Hotdiatur Purba beserta seluruh Tim Opsnal Reskrim Polres Binjai.
Dihadapan lensa kamera para pemburu berita, Kapolres Binjai menegaskan, RD alias Mawan yang kini telah berstatus sebagai tersangka akan dijerat dengan Pasal 340. Artinya, pria berwajah polos namun berkelakuan sadis itu, akan dijerat dengan maksimal hukuman mati, atau seumur hidup.
Disela-sela pers rilis kemarin, e-news.id berkesempatan untuk melakukan wawancara singkat kepada tersangka Mawan. Dalam momen tersebut, e-news.id menanyakan, mengapa ia tega membunuh Iwan Nainggolan dengan cara sesadis, apa motif atau latar belakangnya?.
[cut]
Pers rilis : Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo, ketika melakukan pers rilis dihadapan para awak media. |
RD alias Mawan mengaku menyesal
Tersangka Mawan berdalih, ia sedang membutuhkan sejumlah uang untuk menebus sepeda motor abang kandungnya, yang ia gadaikan setelah kalah dalam berjudi. Lantas, ia mencari jalan pintas dengan cara melakukan pembegalan terhadap pengemudi ojol dengan telah mempersiapkan segalanya seuatunya, termasuk pisau yang ia selipkan di pinggang bagian belakangnya.
"Aku sedang butuh uang untuk nebus kreta (sepeda motor) punya abang ku bang, kemarin ku gadaikan sebesar 3 juta, terus aku tebus bang, makanya aku begal itu," jawab Mawan.
Lalu, ketika ditanya apa yang ingin ia sampaikan kepada keluarga korban, mengingat segala perbuatannya yang menghilangkan nyawa Iwan Nainggolan, telah sama dengan menghancurkan masa depan satu keluarga yang terdiri dari 1 ibu dan 4 orang anak yang masih berusia dini, tersangka Mawan, mengatakan, menyesal.
Baca juga : Tersangka Begal yang Diduga Bunuh Pasangan Suami Istri Ditembak Polisi, Begini Kronologis Lengkapnya
"Menyesal aku bang, aku mau minta maaf sama keluarga korban, dan aku berjanji tidak akan berbuat lagi," ucap Mawan sambil tertunduk di atas kursi roda kepada e-news.id.
Kini, istri Iwan Nainggolan beserta keempat orang anaknya, harus menghadapi kenyataan tidak dapat lagi melihat senyum sang tulang punggung keluarga. Mereka harus berjuang sendiri untuk bertahan dalam menjalani hidup dan kehidupan. (RFS).